Senin, 10 November 2008

Fenomena penjualan peralatan elektronik ,menanggapi dolar vs rupiah

Beberapa saat yang lalu, selama sekian pekan, rupiah terus menguat melawan dolar. Nilai rupiah meninggi mengakibatkan harga dolar turun setiap harinya. Para penjual barang elektronik yang ingin memanfaatkan perkembangan nilai dolar terhadap rupiah, memberlakukan suatu sistem yang kemudian di kenal dengan inden. Sistem ini sebenarnya merupakan sistem pembokingan pesanan terhadap suatu barang, sehingga saat barang tersebut ready orang pertama yang telah memesan dan membayarlah yang mendapatkannya.
Hampir semua barang elektronik baru dijual dengan harga dolar. Sistem inden mengharuskan kita membayar seharga nilai tukar dolar saat itu dan mendapatkan barang secepatnya sesuai urutan pesanan. Hal inilah yang dimanfaatkan para penjual dengan menahan pembelian barang yang sebenarnya bisa secepatnya ready. Nilai uang yang telah dibayarkan ditahan beberapa hari menunggu dolar turun cukup jauh, baru kemudian mengisi stok barang dari uang yang telah dibayarkan pembeli. Dengan demikian, penjual meraih untung dari sisa nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Saat ini, disaat nilai dolar tiba-tiba naik seiring dengan krisis ekonomi global, sistem inden tak lagi dipakai. Anehnya, pemesanan barang yang tidak ready tidak lagi menggunakan sistem inden, pembeli diminta untuk kembali lagi beberapa hari setelah pemesanan barang sementara penjual menyediakan barang yang dipesan. Kini penjual tidak lagi menahan uang dari pembeli, namun justru menahan barang yang akan dibeli. Dengan demikian, penjual mendapat untung dari nilai tukar dolar terhadap rupiah yang naik seiring berganti waktu.

nara sumber:
-kun (distributor laptop)
-ASC (toko komputer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar