Sabtu, 27 Desember 2008

"Mif, cewekmu syapa"

Akh lagi2 pertanyaan ini... Sampai bosen aku bilang lagi jomblo. Pas tiba2 ada seorang cwe yang curhat lagi patah hati. Awalnya sih aku nanggapin aja, kupikir dia butuh teman untuk cerita. Dan sepolos polosnya aku, terbawa arus yang dibawa olehnya kedalam lautan yang tenang namun dalam. "Kalo gitu kamu ma aku aja..."

Jujur kau bukan orang pertama yang mengatakannya, dan kau juga bukan orang pertama yang cuma kulempar senyum dan beranjak pergi.

Tak bisakah kita manusia pria dan wanita itu berteman saja seperti biasa. Selalu saja ada konflik diantara jender yang bertolak belakang itu. Entah konflik pemersatu yang membuat adanya perasaan ingin menguasai pihak lain yang berakibat pada apa yang disebut pacaran.

Hm... Aku juga pengen punya pacar, tapi bukan kayak gitu. Meski disebut cinta itu memakai perasaan, tapi aku cenderung mengaitkannya dengan logika. Cwe yang tak pernah bisa hidup sendiri tanpa pacar seperti kebanyakan mereka yang merasa nestapa berlebihan itu, bukanlah cwe yang baik untuk dijadikan pacar. Itu idealisku yang memaksa ku untuk tidak tenggelam dalam perasaan yang terlalu dangkal. Aku yakin cinta itu bisa diciptakan dan bisa dihilangkan, meski dalam prosesnya tidaklah mudah untuk melakukannya.

Pernah aku dijuluki playboy, dan itu bukan karena aku mencoba untuk mencari cinta di sana sini, melainkan karena logika-logika yang ku haturkan terkadang membuat orang berfikir aku ini bijaksana. Dan ujungnya, setiap kebijaksanaan yang mereka pikir perhatian itu justru membuatku muak. Aku cuma ingin membantu, dan siapa sangka kalau bantuanku selalu disalah artikan wanita-wanita haus cinta itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar