Selasa, 13 Januari 2009

di sudut bangku SMA aku menulis...

hangatnya belaian mentari pagi
peringatkan panasnya hari yang kan ku jalani
romantis pelukan sina sore hari
memberitahu gelapnya kehidupan yang kan ku hadapi

Saat itu ketika ku tersadar, setiap hal tidak terjadi begitu saja tanpa adanya hal yang menyebabkan. Kita bahkan diperingatkan dalam setiap langkah yang akan kita jalani. Sejak saat itu aku jadi sangat berhati-hati dalam menjalani hidup. Ku pikir setiap tanda yang telah terjadi menjadi peringatan hal yang lebih besar bakal terjadi. Oleh karena itu setiap ada kejadian, aku selalu berpikir dan mempersiapkan diri untuk hal serupa bahkan lebih.

Sejak saat itu aku berpikir bahwa tidak ada langkah sia-sia di dalam hidup ini. Bahkan langkah yang mereka sebut perlu disesali bukan langkah yang patut dilupakan begitu saja. Jadikan setiap langkah sebagai pelajaran hidup yang kan membawaku lebih dewasa untuk menghadapi masa depan.

Dewasa

keegoisan...
ketakutan..
impian...
memahami perasaan untuk melewati tembok di hati
yang semakin tinggi oleh ambisi, semakin kokoh oleh kerasnya usaha menembus diri

saat dimana tembok kehidupan membuat harus memutuskan
diam !!!
atau melakukan sesuatu pada tembok itu

saat membangun masa depan yang tertidur
membangun harapan dari kepribadian yang tertidur

saat terus memaksa mempelajari kehidupan sehari-hari
menghadapi...
mengatasi...
menjalani...

meski tembok penghalang semakin tebal
persiapan semakin matang
seiring...
waktu semakin dewasa

ku tulis disaat aku melihat banyak orang takut menjadi dewasa, takut meninggalkan masa bahagia anak-anak dan menghadapi getar kehidupan. Disudut ruang kelas SMU aku melihat mereka memperjuangkan apa yang mereka sebut itu kebebasan. Dari sudut itu pula di waktu yang lain aku melihat mereka berpesta narkoba dan menyebut dirinya kebebasan. Ketika ku mencari jati diri mana yang harus ku sebut itu sebagai kebebasan...

Hasilnya, kuberanikan diri peringatkan mereka. Ku bergerak sendiri mengatakan kejujuran dari apa yang terjadi sebenarnya. Aku bahkan tak peduli dibenci oleh anak satu sekolah, aku bahkan tak berhenti ketika setiap hari dicegat dan dipukuli beramai-ramai di sudut toilet sekolah. Hingga akhirnya di penghujung masa sekolahku, kutemukan apa yang kucari... Jati diriku untuk terus memperjuangkan apa yang kuyakini. Ketika kini apa yang kujalani tak seberat dulu lagi, karna aku telah belajar untuk berjuang sendiri. Karena aku belajar dari masa lalu... Karna aku kini telah dewasa... Dan aku harus memutuskan apa yang harus kulakukan sendiri...

Dan inilah aku sekarang...

-soundtrack andra and the backbone - selamat tinggal masa lalu-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar